twitter
rss


Antenna Wireless Wajan Bolic
Antenna Wireless Wajan Bolic ini hanya berjalan di frekwensi 2.4 Ghz
Fungsi dari Antenna Wireless Wajan Bolic ini adalah sebagai peralatan komunikasi Internet di sisi Client (CPE = Customer Premises Equipment) yg murah meriah.
     Dalam penggunannya Antenna Wireless Wajan Bolic ini harus di arah kan ke Access Point (AP).Biasanya yg memiliki peralatan Access Point (AP) adalah penyelengara jasa koneksi internet seperti:
WISP (Wireless Internet Service Provider) atau
RTRWNet (Wireless Internet di lingkungan RT/RW sekitar tempat tinggal anda) atau
HOTSPOT di Kampus, Mall, Sekolah, Bandara dll.
      Ingat sebelum anda membeli perangkat Antenna Wireless Wajan Bolic ini,
pastikan di tempat anda harus sudah ada penyelengara jasa koneksi internet (WISP/RTRWnet/HOTSPOT).
Dan dengan Antenna Wireless Wajan Bolic ini
"TIDAK MENJAMIN ANDA DAPAT MENIKMATI KONEKSI INTERNET SECARA GRATIS!".
Jadi anda harus mengeluarkan biaya extra untuk dapat ber Internet dengan Antenna Wireless Wajan Bolic ini.
Biaya Internet sangat berfariasi tergantung dari penyelengara jasa koneksi internet seperti tersebut di atas.Kisaran biaya internet adalah antara Rp. 150.000,- s/d Rp. 350.000,- per bulan.
Untuk mencari informasi apakah di tempat anda sudah terdapat WISP atau RTRWNet,
silahkan tengok URL ini


Buat nambah ilmu baru nih…



FUNGSI HUB DAN SWITCH HUB
Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang fungsinya buat  menggabungkan beberapa komputer jadi satu buah kelompok jaringan. Mungkin kalo kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimping dengan metode cross cable. Tapi gimana halnya dengan 10 PC ? atau 20 PC ? disinilah fungsi hub bekerja dimana komputer2 tersebut akan dihubungkin dengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port2 yang ada di hub dan disetai dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan berada di dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC.
Sekarang ini banyak orang menilai hub udah cukup buat mengatasi problema kaya gitu, tapi dilihat dari sisi lain ternyata hub punya sedikit kejelekan dimana dia akan membroadcast semua paket yang akan dikirim ke salah satu IP Tujuan. Hal ini mungkin tidak akan kerasa bila kita Cuma punya 10 buah PC yang terkoneksi dalam satu jaringan. Tapi gimana dengan ratusan ? atau bahkan mungkin ribuan? disinilah fungsi switch sebenarnya bekerja.Di bidang jaringan komputer seringkali kita mendengar kata hub dan switch, bentuknya mirip dan fungsinya dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dari dan ke komputer-komputer dalam suatu jaringan. Beberapa waktu yang lalu penulis mendapati pertanyaan sederhana mengenai perbedaan antara hub dan switch dari beberapa rekan penulis. Melalui artikel kali ini penulis akan bahas secara singkat mengenai perbedaannya. Dari tampak luar, sebuah hub atau switch terlihat sama, keduanya memiliki jack RJ-45 untuk berhubungan dengan suatu device. Sebelum kita ngomongin tentang perbedaan antara keduanya ada baiknya kita lihat bentar mengenai keterbatasan suatu (non switched) ethernet, yaitu cuma satu device yang bias mentransmit data ke suatu segment pada suatu waktu tertentu. Kalo lebih dari satu device berusaha mentransmit data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi maka setiap device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (re-transmit). Bisa dibayangin kalo jumlah segment dalam jaringan makin nambah maka otomatis kemungkinan akan terjadinya collision akan makin besar, dan karena akibat collision ini semua device akan melakukan proses re-transmit maka otomatis traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat. Sebelum ditemukannya teknologi switch, suatu jaringan dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa segment dengan suatu device yang dinamakan bridge. Bridge memiliki dua buah port ethernet. Jika ada traffic ke dalam jaringan maka secara otomatis bridge akan mengamati device-device yang terlibat di dalamnya dari kedua sisi (melihat berdasarkan MAC address-nya). Bridge kemudian akan mampu membuat keputusan untuk mem-forward atau tidak mem-forward setiap paket data menuju ke device tujuan
*      Hub
Sama seperti switch, tetapi bedaannya adalah hub ngga memiliki
faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang bakal dikirimin ke semua komputer (broadcast).
Hub adalah istilah umum yang dipake buat menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah nerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang laen.
Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network.Hub adalah central buat topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.
Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan mengijinkan
computer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.

     Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut:
- memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan
- workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater)
- menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda
- (Ethernet, Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault
- tolerance (isolasi kerusakan) memberikan manajemen service yang
- tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.

*      Cara kerja Hub
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star. Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi
dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan 

Kenapa Switch Lebih Baik?
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya
mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan
sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai
suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal
setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya. Perbedaan lainnya
lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya
adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu
tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan
mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa
device berikut ini:
- Computer 1
- Computer 2
- Computer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half- duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada
suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Pada kasus ini, Computer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu Computer 2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Computer 3 dapat melakukan akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan dan bersifat independen. Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya.
Switch Bekerja pada lapisan data link ( Baca posting mengenai OSI Layer ) tetapi memiliki keunggulan di mana masing-masing port memiliki domain collision sendiri ( Port memiliki jalur data sendiri-sendiri ) Switch juga menganut sistem mac address learning dimana dia akan memiliki tabel pernerjemah pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch juga dapat membuat VPN antara port pengirim dan penerima. Switch ini menggunakan transmisi full duplex dimana memiliki jalur antara receive dan transmit data secara terpisah.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1.   Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima
     secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame
     secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas
Switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.
Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.


Nih masih ada sebuah referensi lagi buat lo yang masih penasaran tentang HUB dan SWITCH…… J
Sumber: http://www.scribd.com/doc/344736/FUNGSI-HUB-DAN-SWITCH-HUB-TUGAS

Jaringan
Alat-alat jaringan antara lain :
1.Coaxial
Coaxial Cable adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

Kabel ini mudah didapat di toko elektronics atau komputer. Bisa dibeli dengan jumlah yang banyak dan ada juga yang udah siap dipasang dengan BNC cable connector.
BNC connector w/ terminator (50 ohm)
Terminator tersebut diperlukan pada komputer pertama dan yang terakhir. Kalo ga pake terminator atau terminatornya ga dipasang dengan benar akan menyebabkan network anda down.

BNC cable connector
Ialah connector coaxial cable RG58. Sebelum dipasang ia terdiri daripada beberapa komponen. Kulit luar dari cable RG58 tersebut perlu dibuang dan dimasukkan ke BNC connector. Alat crimping tool digunakan untuk mengepitkan BNC cable connector tersebut kepada coaxial cable RG58.
Tips! * Anda harus berhati-hati bila membuat pemasangan kerana kerapkali berlaku network down (yang pernah saya alami) disebabkan pemasangan BNC connector yang tidak sempurna.Jadi mungkin "worth it" kalau ambil masa lebih sedikit supaya pemasangan yang sempurna dengan memastikan tiada sentuhan antara wayar dalaman yang tidak berkenaan kepada
BNC connector.
*      Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
1) Thick Coaxial Cable
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Gambar…. Thick Coaxial Cable
Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
· Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
· Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2) Thin Coaxial Cable
Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi beberapa masalah diatas.
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
· Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya. Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.
Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.
Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.
Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:
· Keunggulan
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain
· Kelemahan
1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Biasanya ada dua jenis cabling yang digunakan untuk sambungan 10Base-T seperti berikut:-
i) Straight through cable
ii) Crossover cable

Straight through cable digunakan untuk sambungan seperti berikut :-
* Sambungan dari router kepada hub/switch.
* Sambungan dari server kepada hub/switch.
* Sambungan dari workstation kepada hub/switch.

Crossover cable pula digunakan untuk sambungan seperti berikut :-
* Sambungan uplink antara switch.
* Sambungan hub kepada switch.
* Sambungan hub kepada hub lain.
* Sambungan network terus antara dua komputer (tanpa hub/switch).
* Sambungan router interface kepada router interface yang lain.


Ada referensi nih kalo pengen tau lebih jelas lagi…. :)